Pohon Murbei – Taksonomi, Morfologi, Manfaat Buah & Cara Tanam

4.1/5 - (21 votes)

Pohon murbei atau mulberry merupakan jenis tumbuhan yang unik dan berkarakteristik, salah satunya dilihat dari bentuk buah dan warnanya. Tanaman ini berasal dari Cina bagian utara dan telah menyebar ke berbagai negara di sekitarnya. Murbei adalah tanaman yang mudah beradaptasi, sehingga dapat dibudidayakan di negara tropis dan subtropis.

Tanaman murbei memiliki nama Morus alba yang termasuk kelompok berry. Umumnya tumbuhan murbei dimanfaatkan untuk pakan budidaya ulat sutra (Bombyx mori), namun selain itu ada banyak manfaat yang bisa diambil dari berbagai bagian tanaman berumur pendek ini.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap terkait pohon murbei mulai dari sistem klasifikasi ilmiah, asal dan habitat, persebaran, morfologi, status kelangkaan, manfaat dan cara penanamannya di Indonesia.

Taksonomi

Murbei atau Bebesaran adalah jenis tumbuhan perdu dengan sistem klasifikasi ilmiah sebagai berikut:

Kingdom Plantae
Filum Tracheophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Rosales
Famili Moraceae
Genus Morus
Spesies Morus alba

Asal

Pohon murbei atau juga disebut mulberry merupakan tumbuhan asli Cina wilayah utara dan juga tumbuh di negara-negara sekitarnya. Namun tidak hanya berasal dari Cina atau kawasan Asia, terdapat variasi flora genus Morus yang berasal dari Afrika dan Amerika.

Pohon dengan nama ilmiah Morus alba ini telah ditanam secara intensif pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an. Saat ini tumbuhan murbei telah banyak ditemukan di berbagai negara, khususnya kawasan dengan iklim tropis dan subtropis.

Sebaran

Mayoritas murbei berasal dari kawasan Asia, khususnya wilayah Cina kemudian tersebar ke Korea, Jepang, India dan Mongolia. Tumbuhan Bebesaran atau murbei yang terkenal di Indonesia salah satunya adalah murbei di desa Andaleh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang usianya telah mencapai lebih dari 120 tahun.

Tanaman ini mempunyai banyak sekali spesies, bahkan diperkirakan mencapai 100 jenis. Akan tetapi tidak semua jenis murbei dapat tumbuh di berbagai habitat, karena hanya beberapa jenis saja yang memiliki kemampuan beradaptasi pada rentang yang luas.

Misalnya di kawasan Asia Timur, spesies murbei yang tumbuh adalah Morus alba, di kawasan Afrika Tengah dan Afrika Selatan yaitu Morus mesozigia, di Amerika Selatan yaitu Morus insignis, dan di Amerika Utara adalah spesies Morus rubra.

Nama daerah untuk muberi atau bebesaran di Indonesia, antara lain kerto (Gayo), kitau (Lampung), dan lampaung (Jawa).

Habitat Pohon Murbei

Tumbuhan murbei cocok tumbuh di habitat dengan cuaca dingin. Oleh sebab itu, sebaran murbei di Indonesia hanya ada di kawasan pegunungan. Agar dapat tumbuh dengan baik, murbei harus ditanam pada ketinggian diatas 700 mdpl.

baca juga:  Bunga Sakura - Taksonomi, Keunikan & Bunga Sakura di Berbagai Negara

Murbei merupakan tanaman dengan perakaran dalam sehingga membutuhkan lapisan tanah relatif dalam, seperti tanah bertekstur lempung (loam), lempung liat (clay loam), dan lempung pasiran (sandy loam). Selain itu, pH optimal untuk dibutuhkan tanaman ini agar tumbuh optimal adalah 6,5.

Suhu lingkungan yang dibutuhkan antara 21 hingga 25 derajat celcius. Namun pada beberapa jenis pohon murbei yang memiliki kemampuan adaptasi baik, dapat pula ditanam di daerah dengan ketinggian 100 mdpl asalkan kondisi lingkungannya sejuk dan memerlukan pasokan air yang cukup tinggi.

Oleh sebab itu, para pembudidaya murbei umumnya menanamnya di dekat sungai atau sumber air untuk mengantisipasi kelangkaan air di musim kemarau. Selain itu, kondisi sekitar lahan juga sebaiknya tidak telalu banyak tutupan karena murbei membutuhkan banyak sinar matahari.

Morfologi Pohon Murbei

Berdasarkan klasifikasinya, pohon murbei adalah kelompok tanaman semak atau perdu dengan ketinggian maksimal antara 20 sampai 25 meter. Meskipun begitu, di habitat alami tinggi tanaman ini hanya sekitar 5 sampai 6 meter. Tumbuhan Bebesaran berkembang dengan cepat pada usia muda, kemudian melambat seiring pertambahan usia.

pohon murbei Pixabay

Batang murbei tumbuh tegak dengan pertumbuhan cabang mendatar. Warna batang murbei bermacam-macam tergantung spesiesnya. Beberapa diantaranya ada yang berwarna hijau, hijau kelabu, dan hijau kecokelatan.

Daun murbei merupakan kelompok daun tunggal yang tumbuh di cabang spiral. Sama halnya dengan warna batang, bentuk daun murbei juga beraneka ragam sesuai dengan spesiesnya. Ada yang berbentuk bundar, oval, berlekuk, dan ada pula yang tidak memiliki lekukan. Tekstur permukaan daun agak licin dan ada yang kasar.

Bunga murbei adalah jenis bunga yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah, masing-masing berada pada ranting yang berbeda. Sementara itu, buah murbei termasuk jenis majemuk yang berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi kuning kemerahan atau ungu gelap setelah masak. Ukurannya sekitar 2 sampai 3 cm dan dapat dimakan.

Status Kelangkaan

Berdasarkan IUCN Red List of Threatened Species, pohon murbei digolongkan ke dalam tanaman dengan status Least Concern atau LC. Keberadaan atau populasinyanya di alam juga masih dalam status stabil serta banyak di tanam secara mandiri oleh masyarakat.

Manfaat Pohon Murbei

Pohon murbei termasuk ke dalam jenis tanaman yang serbaguna. Hal ini tidak lepas dari berbagai manfaat yang dimiliki murbei. Mulai dari pengembangbiakan ulat sutra hingga manfaat di bidang kesehatan. Berikut ini adalah manfaat dari tanaman murbei.

baca juga:  Pantai Gili Putih Sumberkima - Gundukan Pasir Putih di Pesisir Buleleng
ulat sutera Pixabay

1. Pakan Ulat Sutra

Pengembangan serikultur (budidaya ulat sutera) merupakan cara untuk menopang kebutuhan bahan baku industri kain sutera. Salah satu faktor keberhasilan budidaya ini ditentukan oleh daun murbei sebagai pakan utama ulat sutera.

Menurut studi Faradilla dkk (2021), kandungan daun murbei berperan optimal dalam menentukan kualitas dan kuantitas kokon serta benang sutera. Daun murbei mengandung zat perangsang berupa glikosida yang mampu merangsang ulat sutera untuk mengenali pakannya (Wahyuni, 2020). Selain itu, kandungan zat yang ada dalam daun murbei mampu meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ulat sutera sebesar 38,2 % (Faradilla dkk, 2021).

2. Pakan Ruminansia

Tak hanya untuk ulat sutera, daun murbei juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Ruminansia adalah hewan pemamah biak kelompok mamalia pemakan tumbuhan yang menguyah makanannya dua kali, seperti sapi, domba dan kambing.

Berdasarkan studi Yulistiani (2012) dalam Isnan & Muin (2015), daun murbei memiliki nilai nutrisi yang cukup tinggi untuk memenuhi protein dan nutrien yang diperlukan hewan ternak. Selain itu, tanaman ini dapat tumbuh di iklim tropis dan tumbuh sepanjang tahun (evergreen) sehingga sanggup menghadirkan pasokan yang cukup.

Kandungan nutrisi daun murbei dapat meningkatkan berat badan harian domba dan meningkatkan produksi susu kambing (Hidayat, 2015; Isnan & Muin, 2015).

3. Lantai Rumah dan Meubel

Meski termasuk tanaman perdu yang umumnya berkayu lunak, jenis murbei andalas (Morus macroura) dapat digunakan untuk lantai rumah atau mebel karena kayunya kuat dan keras.

4. Olahan Teh

Teh daun murbei mengandung berbagai macam kandungan zat yang berguna untuk kesehatan. Kandungan antioksidan dan flavonoid sangat tepat dijadikan bahan baku teh herbal. Untuk memperoleh manfaatnya, kita perlu melakukan ekstraksi daun dengan memberi campuran daun mint untuk menambah citarasa pada olahan teh herbal daun murbei.

Manfaat Murbei Bagi Kesehatan

Dalam bidang kesehatan pohon murbei biasa dimanfaatkan untuk bahan baku obat-obatan tradisional, antiasmatik, dan desinfektan. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan mulai dari ranting, kulit buah, buah, dan juga daun murbei.

Muberi mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh kita, seperti:

  • zat besi
  • riboflavin
  • vitamin C
  • vitamin K
  • kalium
  • fosfor
  • kalsium
  • fitonutrien
  • zeaxanthin
  • resveratrol
  • snthocyanin
  • lutein
  • berbagai senyawa polifenol.

Ranting murbei mempunyai rasa yang pahit, tetapi khasiatnya terhadap tubuh tidak diragukan lagi. Bagian ini bermanfaat untuk merangsang proses pembentukan kolateral, antipiretik, analgesik, karminatif, dan antireumatik.

Daun murbei mempunyai khasiat sebagai peluruh kentut, peluruh kecing, dan peluruh keringat. Rasa daun murbei pahit, manis, dan juga terasa dingin. Biasanya bagian ini juga dimanfaatkan untuk obat pereda demam dan dapat membantu memperjelas penglihatan.

baca juga:  Hidroponik - Pengertian, Sejarah, Kelebihan, Kekurangan, Jenis, Penerapan & Media Tanam

Buah murbei mempunyai rasa yang manis dan dingin. Bagian ini sangat berkhasiat untuk memelihara fungsi ginjal, darah, peluruh kencing, ekspektoran, dan juga berefek sebagai tonik untuk jantung. Masyarakat juga bisa mengonsumsi buah murbei sebagai makanan diet.

Akar murbei juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Berbeda dengan ranting yang terasa pahit, akar murbei justru terasa manis dan sejuk. Bagian ini dipercaya mampu meringankan pembengkakan yang terjadi pada tubuh. Selain itu, akar pohon murbei juga berfungsi sebagai antiasmatik, ekspektoran, dan diuretik.

Cara Budidaya Murbei

Murbei dapat dikembangkan di dalam pot (tabulampot) ataupun lahan biasa. Pembibitan atau perbanyakan dapat kita lakukan melalui teknik stek batang dan persemaian. Bibit yang baik dapat diperoleh dari pohon induk yang berumur lebih dari satu tahun, tidak berpenyakit dan tidak terserang hama.

tumbuhan murbei Pixabay

1. Stek Murbei

Batang stek diambil dari percabangan pohon yang segar dengan ukuran 1 atau 2 cm dan panjang 20 sampai 25 cm atau minimal memiliki 4 ruas. Batang kemudian di potong menggunakan pisau dengan miring dan jangan sampai kulitnya terkelupas, serta tidak pecah bagian kayunya.

Agar stek berhasil, hilangkan daun-daun muberi untuk menghindari penguapan. Potongan batang murbei tersebut dapat langung ditanam pada lahan maupun pot.

2. Bibit Persemaian

Jika bibit berasal dari persemaian, maka dapat menggunakan polybag berukuran 25 atau 40 cm dan lebar 15 cm yang memiliki lubag pada bagian bawahnya. Media tanam yang digunakan berupa campuran pupuk kandang atau kompos dan tanah. Setelah bibit murbai berumur 2 atau 3 bulan, maka telah dapat ditanam di media lebih luas.

3. Lahan dan Cara Tanam

Pengolahan lahan dilakukan dengan menghilangkan tanaman pengganggu dan menggemburkan tanag dengan cara dicangkul sedalam 20 hingga 30 cm. Kemudian dibuat parit-parit dengan jarak 2 sampai 6 meter agar drainase tertata baik.

Bibit murbei dapat ditanam dengan jarak 2 x 0,5 meter. Ukuran ini akan menghasilkan 10.000 pohon murbei untuk setiap 1 hektar. Lakukan penanaman pada awal atau pertengahan musim hujan agar pasokan air tanah tercukup.

Lubang tanam murbei dibuat berukuran 40 x 30 cm dengan kedalaman 50 cm yang diisi dengan pupuk kandang atau kompos sekitar 2 kg, kemudian ditutup dengan tanah bekas galian.

Selanjutnya, masukkan bibit pohon murbei dan timbun dengan tanah dengan sedikit pemadatan. Pemberian ajir dapat dilakukan untuk mencegah tanaman roboh atau ambruk.

Agar hasil panen maksimal, diperlukan penyulaman terhadap tanaman yang mati untuk diganti dengan bibit yang baru. Selain itu, kita dapat memberikan pupuk secara berkala dan mengendalikan hama penyakit yang menyerang tanaman perkebunan.

FAQ

Apakah tanaman murbei bisa dimakan?

Bisa, bagian tanaman ini berupa buahnya bisa dikonsumsi. Contohnya oleh masyarakat di Sumatera Barat yang banyak menanam pohon murbei untuk dikonsumsi buahnya secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu.

Apa manfaat pohon murbei?

Kegunaannya adalah untuk pakan ulat sutra, pakan hewan ternak ruminansia, bahan obat-obatan, olahan teh dan manfaat kesehatan lainnya.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.