Kebun Binatang – Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Contoh di Indonesia

Kebun binatang adalah salah satu pilihan rekreasi publik yang mudah dijangkau. Obyek wisata ini umumnya ramai dikunjungi bersama keluar dan anak-anak ketika liburan atau weekend. Selain sebagai sarana hiburan, kebun binatang juga memberikan manfaat edukatif mengenai keanekaragaman satwa.

Pengertian Kebun Binatang

Kebun binatang atau yang juga disingkat bonbin (ke-bon bin-atang) adalah taman margasatwa berupa lingkungan buatan yang menjadi tempat pemeliharaan hewan.

Pemberian nama kebun binatang atau taman margasatwa berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu zoological park yang berarti taman zoologi.

Mongabay

Pengertian Kebun Binatang Menurut PKBSI

Definisi kebun binatang menurut Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) adalah suatu tempat atau wadah yang berbentuk taman dan atau ruang terbuka hijau dan atau jalur hijau yang menjadi tempat untuk mengumpulkan, memelihara kesejahteraan dan memperagakan satwa liar untuk umum dan yang diatur penyelenggaraannya sebagai lembaga konservasi ex-situ.

Satwa liar yang dikumpulkan dalam tempat atau wadah taman satwa adalah satwa liar yang dilindungi serta tidak dilindungi oleh Peraturan Perundang-undangan dan akan dipertahankan kemurnian jenisnya dengan cara pemeliharaan serta penangkaran diluar habitat aslinya.

Pengertian Menurut Peraturan Menteri Kehutanan

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi, kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah yang mmeiliki fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana unutk melindungi dan melestarikan melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sarana rekreasi yang sehat.

Tujuan Kebun Binatang

Berdasarkan pengertiannya, tujuan kebun binatang adalah untuk memberikan kesejahteraan terhadap satwa (animal welfare) dalam setiap pengelolaannya. Selain itu, taman satwa juga dibangun untuk tujuan hiburan, pendidikan, konservasi penelitian dan pelestarian satwa-satwa liar.

Fungsi dan Manfaat

Secara umum, kebun binatang memiliki fungsi dan manfaat sebagai habitat buatan satwa-satwa dilindungi maupun tidak dilindungi. Selain itu, taman satwa ini juga memiliki peran sebagai berikut:

1. Konservasi

  • Sebagai lembaga konservasi ex-Situ (tempat penangkaran satwa langka diluar habitatnya) dan menjadi benteng terakhir penyelamatan satwa
  • Sebagai upaya menyelamatkan satwa yang terancam punah akibat rusaknya habitat alami
  • Menjaga dan melestarikan kemurnian genetik
  • Tempat penitipan satwa-satwa langka yang dilindungi oleh negara
baca juga:  Hujan Asam - Pengertian, Tingkat Keasaman, Penyebab, Dampak & Pencegahan

2. Pendidikan

  • Sebagai sarana pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat luas akan pentingnya konservasi alam dan lingkungan melalui ragam satwa di kebun binatang
  • Menumbuhkan rasa cinta terhadap satwa dan alam sejak dini kepada masyarakat umum serta siswa melalui program pengenalan satwa liar & lingkungan
  • Melakukan penyuluhan mengenai konservasi sumber daya alam secara berkelanjutan kepada masyarakat

3. Riset dan Penelitian

  • Sebagai lokasi penelitian bagi berbagai disiplin ilmu, seperti Kedokteran Hewan, Biologi, Peternakan & Pariwisata
  • Sebagai lokasi penelitian para pakar konservasi dari berbagai lembaga konservasi nasional maupun internasional

4. Rekreasi

  • Sebagai sarana hiburan layak dan terjangkau bagi masyarakat
  • Menjadi tempat rekreasi yang sehat dan mendidik untuk masyarakat

Sejarah Kebun Binatang

Sebelum menjadi kebun binatang yang kita kenal sekarang ini. Taman satwa telah mengalami perkembangan sejak zaman dahulu. Perkembangan tersebut sejalan dengan berkembangnya cara manusia memelihara satwa.

1. Masa Kuno

Taman zoologi pertama kali dibangun oleh kaum elit atau para orang kaya dengan menjadikan hewan sebagai koleksi pribadi untuk menunjukkan kekuatan, kewibawaan, kekuasaan serta status sosial. Kegiatan mengumpulkan satwa liar dalam satu tempat margasatwa disebut menagerie.

Menagerie merupakan kebun binatang pertama kali di dunia. Bukti tersebut diperoleh dari ukiran dindin yang ditemukan di Mesir dan Mesopotamia.

Penelitian lebih lanjut menyebutkan bahwa ukiran tersebut dibuat pada tahun 2500 SM. Pada ukiran tersebut berisi catatan ekspedisi manusia ke berbagai tempat untuk mencari dan menangkap hewan liar, seperti gajah, jerapah, lumba-lumba, beruang dan jenis burung. Selain itu, terdapat pula catata mengenai pemiliki menagerie yang mempekerjakan perawat hewan untuk memeliharan dan memastikan reproduksinya berhasil.

Sejarah kebun binatang juga ditemukan di peradaban lain, seperti Cina, Roma dan Yunani. Bahkan Kaisar Kerajaan Aztec (Meksiko) yang bernama Montezuma II ditemukan telah memiliki koleksi dan memelihara hewan paling awal di belahan bumi Barat. Namun, bukti lebih lanjut ikut hancur bersama keruntuhan Kerajaan Aztec ketika takluk oleh Hernan Cortes dari Spanyol pada tahun 1520.

Pixabay

2. Zaman Modern

Berkembangnya zaman berpengaruh pula terhadap perkembangan kebun binatang. Taman satwa ini semakin populer, modern dan bersifat publik. Pada abad ke-18 atau pada Zaman Pencerahan, ilmu pengetahuan, logika, visi masyarakat dan pemerintahan berkembang pesat. Termasuk pula ilmu pengetahuan tentang zoologi (ilmu hewan) yang ikut mengalami kemajuan.

Pada masa tersebut, banyak kalangan yang ingin mempelajari hewan karena berbagai alasan ilmiah. Para ilmuwan juga ingin meneliti lebih jauh mengenai anatomi dan perilaku binatang. Hal tersebut menjadi latar belakang pembangunan habitat buatan yang menyerupai habitat alami aneka hewan dengan dilengkapi bermacam fasilitas yang mempertimbangkan aspek ekologi dan kebutuhan hewan.

Taman satwa tertua pada era modern adalah Tiergarten Schonbrunn atau dikenal dengan Vienna Zoo. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1752 di Vienna, Austria oleh Adrian van Stekhoven.

Tujuan pembangunan taman satwa ini adalah sebagai lokasi pemeliharaan binatang koleksi kekaisaran Austria. Saat itu, dibangunlah tiga belas kandang di sekitar paviliun kaisar.

Sebenarnya, sebelum itu telah ada taman satwa mini pada tahun 1540. Akan tetapi sifatnya tertutup untuk umum dan baru dibuka pada tahun 1779 dimana pengunjung diperbolehkan masuk tanpa membayar.

Kaisar Romawi Suci bernama Joseph II juga pernah melakukan ekspedisi ke Afrika dan Amerika untuk mencari koleksi satwa. Salah satunya adalah dibawanya Jerapah pertama pada tahun 1828 di kota Wina. Antusiasme masyarakat Wina saat itu terhadap Jerapah ikut berpengaruh terhadap mode pakaian, aksesoris dan desain yang menggunakan motif Jerapah.

Kemudian taman margasatwa tertua kedua di dunia pernah dibangun di Paris, Perancis pada tahun 1793. Menageria ini adalah milik bangsawan Perancis (ratu dan raja) yang kemudian diambil alih oleh pemimpin rRolusi Perancis. Setelah itu, kebun binatang dipindahkan ke Du Jardin des Plantes yang menjadi taman satwa paling sibuk dan populer di kota Paris.

Tipe Kebun Binatang

Kandang hewan di kebun binatang dibangun semirip mungkin dengan habitat alami binatang penghuninya. Misalnya kandang hewan nokturnal dibuat dengan siklus terang-gelap terbalik, yaitu hanya meredupkan lampu putih atau merah pada siang hari sehingga hewan-hewan malam akan aktif selama pengnjung datang. Kemudian sebaliknya, ketika malam hari lampu terang akan dinyalakan agar binatang tersebut tidur.

pesona.travel

Kondisi iklim pun dapat dibangun menyesuaikan lingkungan yang ekstrem. Misalnya habitat pinguin dan beruang kutub yang berada di kutub es. Selain itu, kandang burung juga dibangun dengan luas dan ketinggian yang cukup agar burung dapat beterbangan seperti di alam liar.

1. Taman Safari

Konsep taman safari adalah kebun binatang dengan luas lahan luar ruangan yang sangat luas. Batasan pada taman safari umumnya berupa parit dan pagar. Disini, pengujung dimungkinkan untuk melewati koleksi satwa secara lebih dekat. Bahkan, pengunjung juga dapat memberi makan hewan melalui jendela mobil.

2. Aquaria

Aquaria adalah konsep taman satwa air. Akuarium publik pertama di dunia di buka di Londoon Zoo pada tahun 1853. Sedangkan di Indonesia, taman satwa aquaria berada di Sea World – Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

3. Kebun Binatang Pinggir Jalan

Taman satwa pinggir jalan adalah arena rekreasi yang ditujukan untuk menarik pengunjung dengan koleksi hewan yang dimilikinya. Mungkin kta dapat menyebut kebun binatang jenis serupa dengan sirkus.

4. Taman Hewan

Taman hewan adalah gabungan dari taman bermain dan kebun binatang, tujuannya adalah untuk hiburan dan komersial. Di tempat ini banyak ditampilkan hiburan berupa atraksi dari para satwa.

5. Petting Zoo

Petting Zoo dikenal pula dengan sebutan peternakan atau kebun binatang bagi anak-anak. Koleksi hewan yang ada sebagian besar merupakan hewan domestik dengan beberapa spesies liar yang jinak.

lumba-lumba dan manusia Pixabay

Kebun Binatang di Indonesia

Berikut ini adalah daftar nama kebun binatang yang populer di Indonesia, antara lain:

1. Ragunan

Taman satwa Ragunan terletak di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan total luas 140 hektar. Kebun binatang Ragunan dibangun pada tahun 1864 oleh pemerintah Hindia Belanda dan menjadi taman margasatwa pertama di Indonesia.

Lokasi wisata satwa ini memiliki koleksi 295 spesies yang terdiri dari 4040 spesimen. Taman satwa ini menjadi obyek wisata favorit bagi pelajar serta warga Jakarta dan sekitarnya.

baca juga:  Cagar Alam - Pengertian, Sejarah, Tujuan, Manfaat & Daftar di Indonesia

2. Taman Safari

Taman safari adalah kebun binatang yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Setidaknya terdapat 2500 koleksi binatang yang jenisnya hampir dari seluruh dunia serta berbaga binatang langka, seperti benggala, singa, harimau, jerapah, anoa, gajah, orangutan, komodo dan lainnya.

Selaku pengelola, Lembaga Konservasi Taman Safari telah memiliki 3 arena satwa di beberapa lokasi, yakni di Bogor, Prigen dan Bali.

3. Sea World Ancol

Sea World Ancol merupakan miniatur pesona laut Indonesia. Obyek wisata ini berdiri sejak tahun 1992 dan telah dikunjungi oleh wisatawan domesik maupun mancanegara.

Luas areanya sekitar 3 hektar dengan total bangunan seluas 4500 m2 yang terdiri dari berbagai macam akuarium, lorong bawah air (antasena), museum, teater, perpustakaan dan sarana edukatif yang berisi informasi koleksi hewan lautnya.

4. Gembira Loka

Yogyakarta merupakan kota wisata sekaligus kota pelajar karena banyak perguruan tinggi di kota ini. Salah satu wisata alam yang dimiliki oleh Yogyakarta adalah kebun binatang Gembira Loka.

Taman satwa ini memiliki koleksi binatang dari beberapa negara dunia, seperti simpanse, gajah asia, orangutan dan harimau. Lokasi taman margasatwa Gembira Loka berada di Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta.

5. Kebun Binatang Pematang Siantar

Taman Hewan Pematang Siantar berdiri sejak tahun 1936 dan telah menjadi destinasi wisata favorit di Sumatera Utara. Luas total areanya sekitar 4,5 hektar dengan diisi aneka satwa seperti harimau putih, harimau sumatera, serta siamang.

Berdasarkan catatan, taman hewan ini memiliki koleksi binatang jenis mamalia 201 ekor dari 51 spesies, reptil 59 ekor dari 19 spesies, aves atau burung 455 ekor dari 113 spesies, dan jenis satwa lainnya.

6. Bonbin Surabaya

Masyarakat Surabaya menyebut kebun binatang Surabaya dengan sebutan Bonbin. Taman margasatwa seluas 15 hektar ini adalah lokasi berkumpulnya satwa paling populer di Asia Tenggara. Koleksi hewannya juga sangat lengkap, yaitu sekitar 2806 binatang dari 351 dikoleksi oleh tempat konservasi ini.

7. Bali Bird Park

Taman Burung Bali atau Bali Bird Park adalah tempat penangkaran burung yang menampilkan atraksi dari hewan-hewan koleksinya. Bali Bird Park terletak di Jl. Serma Cok Ngurah, Gambir, Singapadu, Bali.

Lokasi penangkaran burung ini berdiri sejak tahun 1995 dengan luas sekitar 2 hektar. Disini terdapat ribuan koleksi ribuan binatang unggas termasuk jenis burung langka dan dilindungi, seperi Jalak Bali dan Cendrawasih.

8. Batu Secret Zoo

Batu Secret Zoo adalah arena rekreasi dengan konsep modern yang dibangun pada tahun 2008 dan diresmikan pada tahun 2010 di kota Batu, Jawa Timur. Luas kawasannya sekitar 14 hektar yang menjadi bagian darii kawasan wisata Jatim Park.

Selain memiliki koleksi berbagai jenis satwa, Batu Secret Zoo juga menyediakan wahana hiburan seperti Giant Wheel, River Adventure, dan Log Flume.

9. Kebun Binatang Medan

Taman satwa ini berada di Kelurahan Simalingkat B, Medan. Kebun binatang ini merupakan obyek wisata warga Medan yang berdiri sejak tahun 2005.

Beberapa waktu lalu, tempat ini mendapat banyak kritik dari pemerhati satwa karena fasilitasnya dianggap kurang layang dan ekosistem buatannya terlalu gersang.

10. Taman Buaya Asam Kumbang

Selain Kebun Binatang Medan, kota ini juga memiliki penangangkaran satwa khusus buaya bernama Taman Buaya Asam Kumbang. Lokasinya berada di Jl Bunga Raya, Desa Asam Kumbang.

Taman satwa ini menjadi taman reptil di Indonesia dan memiliki 2400 ekor reptil, termasuk buaya yang telah berumur lebih dari 40 tahun.

11. Taman Margasatwa & Budaya Kinantan

Tempat ini juga dikenal dengan nama Kebun Binatang Bukittinggi. Lokasinya berada di Bukit Cubadan Bungkuak, Bukittinggi. Kebun binatang ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia dan memiliki koleksi satwa terlengkap di Sumatera.

Industrial Engineer, Civil Servant, Entrepreuner & Writer.